
“Sebenarnya aku sadar betul kalau merawat area kewanitaan itu sangat penting. Namun akibat mengabaikan gaya hidup sehat, membuat aku mengalami mimpi buruk berkepanjangan.”
Perkenalkan aku hanifa malika. Terakhir kali aku periksa ke dokter SpKK dan Obgyn, puji syukur hasilnya membuat diri ini benar-benar lega karena sudah terbebas dari infeksi bakteri/Bacterial Vaginosis dan saat ini sedang hamil 8 minggu.
Tidak henti-hentinya aku ucapkan terima kasih untuk produk ini!

Sejak remaja sering keputihan dan menganggap sepele
Dari dulu sejak remaja aku sering mengalami keputihan. Hal normal yang dialami remaja yang menginjak pubertas katanya. Keputihan biasanya terjadi sebelum dan sesudah haid.
Cairan keputihan yang keluar kadang bening atau putih susu, tapi tak jarang juga berwarna kekuningan yang gatal dan berbau tak sedap.
Meskipun begitu aku anggap sebagai hal biasa yang nantinya bisa hilang sendiri.Hingga akhirnya aku menikah dan merencanakan program kehamilan. Dokter bilang aku terkena infeksi bakteri yang cukup parah.
Pemicunya memang ada banyak faktor.
Salah satunya karena kita tinggal di negara tropis yang mengakibatkan jamur mudah tumbuh dan mengakibatkan keputihan.
Ditambah lagi aku yang dari dulu rajin berolahraga bermain voli berkeringat panas-panasan tapi kurang menjaga kebersihan area sensitif.
Contoh Keputihan Ku

Pengobatan Bacterial Vaginosis tidak sesederhana kelihatannya
Awal-awal setelah tahu kalau keputihan berwarna, gatal, dan berbau itu tidak normal aku hanya membilasnya dengan air. Memang tidak mengurangi rasa gatal dan menghilangkan bau, tapi paling tidak aku merasa lebih bersih.
Karena banyak yang bilang sebaliknya hindari memakai pembersih kewanitaan dan cukup dibilas dengan air.
Tapi semakin lama, aku makin tidak tahan dengan rasa gatal ini, belum lagi dengan bau yang tidak sedap membuat aku parno takut tercium oleh orang lain.
Tidak mungkin aku garuk-garuk terus, malu dong dilihat orang, tapi ke toilet tiap 5 menit juga tidak mungkin.Aku beraktivitas kerja seharian, ketika pulang harus mengurus suami dan rumah.
Saking sibuk dan banyaknya yang harus aku kerjakan, kadang aku harus menahan rasa gatal dan nyeri yang sangat tidak nyaman di area sensitifku.
Selama beberapa bulan aku hanya bertahan dengan obat dan antibiotik dari dokter. Namun, ternyata mengonsumsi antibiotik dan obat menimbulkan efek samping, salah satunya membuat urin bau.
Memang pengalaman orang berbeda-beda, tapi itulah yang aku rasakan.
Apalagi sebisa mungkin aku menghindari konsumsi obat untuk mempersiapkan kehamilan dan mengurangi zat kimia yang masuk ke tubuhku.
Ketika periksa dokter bilang keputihan abnormal yang tidak segera diatasi bisa menimbulkan masalah serius seperti radang panggul, sulit hamil, infeksi rahim, bahkan kanker serviks!

Sulit hamil akibat keputihan
Di beberapa kasus keputihan dan infeksi yang parah mengakibatkan susah hamil karena cairan dan jamur menghambat sperma bertemu sel telur.
Sepulang dari dokter aku hanya bisa termenung, karena infeksi yang aku derita sudah semakin naik ke dalam rahim akibat telat penanganan.
Oh ya, saya jadi teringat dengan kakak teman saya yang bayinya lahir prematur dan berat badannya rendah akibat keputihan abnormal yang tidak segera ditangani selama hamil.
Obat atau pembersih kewanitaan tidak menjamin apapun, di beberapa kasus mengkonsumsi obat memang mengurangi keputihan tapi justru menambah masalah baru karena mengganggu keseimbangan bakteri dan hormon.
Tiba-tiba terlintas dalam pikiranku, jika dulu ada sepupu jauh mengalami masalah yang sama. Namun lupa bagaimana cerita dia mengatasi keputihan abnormal.
Aku WhatsApp dia. Setelah berbasa-basi cukup lama aku menanyakan bagaimana cara dia mengatasi masalah area kewanitaan yang sangat mengganggu itu. Namun dia lebih memilih untuk bertemu dibanding menceritakan via telpon WhatsApp.
Keesokan harinya dia datang ke rumah, dan aku lihat dia berlinang air mata.
A: “Kenapa? Apa yang terjadi?”
H: “Sebenarnya beberapa bulan terakhir aku sempat positif hamil, tapi karena terinfeksi bakteri Chlamydia janinku keguguran”
Aku terkejut dan sedikit menyesal menanyakan itu padanya. Saat ini dia pasti sangat sedih, dan pertanyaanku justru menambah kesedihannya.
Namun aku tetap menanyakan apa saja yang dia lakukan dan obat atau produk apa yang dia pakai.
Dia pun menjelaskan semuanya. Dia sebutkan nama obat yang diminum, ternyata obat itu sama dengan yang aku minum.
Faktanya keputihan dia tetap tidak membaik dengan itu!
Aku harus cepat mencari solusi, karena semakin menunda bisa semakin parah akibatnya.
Aku mulai panik
Sedih, bingung, panik, semua campur jadi satu. Pikiranku melayang jauh dan tidak berhenti memikirkan hal buruk, sampai-sampai aku tidak sadar dipanggil oleh rekan kerjaku.
Suasana dan pikiran yang kacau membuat aku tidak fokus bekerja.
“Bagaimana bisa bekerja dengan baik jika setiap saat aku takut masalah keputihan ini menjadi masalah serius yang membuat susah hamil?
Bagaimana jika aku diceraikan karena tidak bisa punya anak?”
Aku pikir ulang, jika ke dokter hasilnya tidak seperti harapan, mungkin tidak ada salahnya mencoba pengobatan tradisional, herbal, atau apapun itu.

Ketika senggang aku sempatkan google di internet, obat tradisional maupun herbal. Sampai akhirnya aku menemukan pesan sebuah wanita di suatu forum, dia menceritakan bagaimana cara dia mengatasi keputihan abnormal yang sudah menjadi infeksi.
Dia sembuh tanpa minum obat, tanpa memasukkan obat atau sesuatu ke area miss V-nya, dan tanpa salep. Hanya memakai pembersih kewanitaan saja!
Tapi pembersih kewanitaan ini sangat terbatas katanya.
Aku putuskan untuk mencobanya.
Untuk produk yang terbuat dari bahan-bahan alami dan tanpa pengawet dan parfum harganya cukup masuk akal.
Kalau dihitung-hitung, selama ini aku sudah habis ratusan ribu bahkan jutaan untuk periksa ke dokter dan melakukan tes ini-itu. Beberapa ratus ribu lagi tidak akan jadi masalah.
Aku hubungi wanita itu dan tanya di mana dia membelinya.
Ternyata pembersih kewanitaan ini awalnya diproduksi dalam jumlah kecil dan ditolak 10 pabrik karena pabrik tidak sanggup memenuhi standar yang diminta. Tapi aku beruntung. Aku mengajukan pemesanan saat produknya sudah menemukan pabrik yang sesuai.
Aku pesan 3 botol untuk pemakaian 3 bulan.
Aku sudah mencari banyak informasi dan review mengenai Mayium Feminine Wash ini, dan semakin yakin karena produk ini direkomendasikan dokter dan sudah terdaftar BPOM dengan NA.18221600009.

Oh ya, ini penampakan produknya.

Setelah semua hal yang terjadi, aku tidak terlalu berharap banyak dengan produk ini.
Tapi… setelah memakainya untuk pertama kali, rasa gatal dan bau di area kewanitaan hilang dan keputihan berangsur-angsur membaik dan normal kembali. Aku pikir memang ini jalannya. Lalu aku pakai 2x sehari pagi dan sore ketika mandi. Apa hasilnya?
Dokter menyatakan aku sembuh dari infeksi dan akhirnya aku positif hamil
4 minggu.
Hal pertama yang aku lakukan adalah memberitahu suamiku dan keluarga. Sungguh tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan perasaanku waktu itu!
Satu hal yang aku syukuri, aku berterima kasih kepada Tuhan telah dipertemukan dengan Mayium Feminine Wash yang membantuku mengatasi masalah keputihan dan infeksi.
Karena merasakan manfaat yang begitu besar, saat ini aku ikut mengkampanyekan Mayium untuk membantu founder yang berhati mulia.
Beliau berharap semakin banyak wanita di Indonesia yang paham pentingnya merawat area kewanitaan dan membantu mengatasi keputihan abnormal.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini aku mempromosikan Mayium dengan harga spesial di blog. Anda cukup mengisi form yang ada di bawah.
Saat ini Mayium sedang mengadakan promo khusus sehingga jika Anda membeli 2 botol Anda mendapat 1 botol GRATIS dari harga normal Rp.537.000 menjadi Rp. 391.000 saja.
Namun penawaran khusus itu hanya berlaku hari ini. Jadi untuk Anda yang ingin terbebas dari gatal, bau tak sedap, dan infeksi di area kewanitaan lebih baik beli sekarang karena produk sangat terbatas.
Sungguh sangat menarik bukan? Sekarang Mayium juga menyediakan promo menarik agar lebih hemat.
Ayo bagikan komentar Anda dan sebarkan manfaat bagus untuk kesehatan area kewanitaan ini!

Rp.591.000
Rp.394.000